Rayakan HUT RI Ke-78, Pemuda HKBP Distrik XVII IBT Gelar Ibadah Refleksi Kemerdekaan

SURABAYA - Memperingati HUT RI Ke-78 Pengurus Pemuda HKBP Distrik XVII Indonesia Bagian Timur (IBT)  bekerjasama dengan DPRD Provinsi Jawa Timur adakan Ibadah Refleksi Kemerdekaan sekaligus Workshop Wawasan Kebangsaan bertempat di Hotel Best Western Papilio, Surabaya, Sabtu 19 Agustus 2023.

Ibadah refleksi kemerdekaan ini sebagai bentuk ucapan syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah yang telah diberikan kepada bangsa Indonesia melalui usia yang ke-78 tahun sekaligus juga sebagai refleksi bagi kaum muda agar senantiasa mengingat pesan _founding father_ bangsa kita Ir. Soekarno tentang "Jasmerah" yakni jangan sekali-kali meninggalkan sejarah, karena menurut catatan sejarah : Indonesia merupakan negara satu-satunya di dunia yang merebut kemerdekaanya sendiri dengan mengusir penjajah, sehingga perjuangan para pejuang sudah sepatutnya kita ingat dan lanjutkan, tutur Rafael Simanjuntak, Pengurus Pemuda HKBP Distrik XVII IBT.

Selesai melaksanakan ibadah refleksi kemerdekaan, acara kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Workshop dengan mengusung tema "Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam mewujudkan Masyarakat Indonesia yang Berbhineka".
Hadir sebagai pemateri antara lain Yordan M. Batara Goa (Anggota Komisi A DPRD Jawa Timur) dan Rafael Simanjuntak (Pengurus Pemuda HKBP Distrik XVII IBT).

Rafael menambahkan bahwa workshop wawasan kebangsaan ini menjadi penting untuk membentengi bangsa Indonesia  khususnya kaum muda dari paham-paham ideologi sesat, karena di era percepatan teknologi yang begitu pesat saat ini, banyak bermunculan paham-paham radikalisme yang disertai dengan berita _hoax_, sehingga dapat berpotensi merusak jiwa nasionalisme serta rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Indonesia ini ada dan tegak berdiri hingga detik ini karena adanya perbedaan, jika tidak ada perbedaan maka tidak akan ada Indonesia.

Sebagai generasi penerus kita harus berperan, jangan baperan. Pemuda harus menjadi pelopor, sehingga pemuda bukan lagi sebagai objek, namun harus menjadi subjek. Kita harus terlibat dalam membangun dan mewarnai bangsa ini dengan gagasan, ide, dan karya yang kita miliki, agar kita sadar kita tidak hanya sebagai pemuda Beragama, tetapi juga sebagai pemuda yang Bernegara, tutup Rafael Simanjuntak. (*)

Back to Top